Selamat Datang di Blog Mudika Bramin, Mohon Tersenyum Dahulu

Selasa, 03 Maret 2009

Jangan lupa cuci tangan, cuci kaki......!

Mencuci; Bila kita mau menerjemahkan kata "mencuci" ke dalam bahasa jawa maka kita akan medapati begitu banyak kata padanan yang memang bermakna sama tetapi mempunyai penggunaan khusus yang tidak dapat saling menggantikan.

mencuci tubuh = adus
mencuci trambut = kramas
mencuci tangan/kaki = wisuh
mencuci muka = raup
mencuci mulut = kemu
mencuci punggung = awak-awak
mencuci ...... = cawik
mencuci baju = ngumbahi
mencuci piring/gelas = asah-asah
mencuci beras = mususi
mencuci binatang = ngguyang
mencuci pusaka = njamasi
Banyaknya varian kata tersebut setidaknya menunjukkan bahwa kegiatan ini memang penting dalam hidup keseharian.

Mencuci diri; Memang masing-masing dari kita umumnya tak pernah menjalani hari tanpa kegiatan mencuci diri. Setidaknya setiap hari kita mandi, cuci muka, cuci kaki/tangan. Yang melupakan kegiatan dasar tersebut biasa dianggap tidak umum, maka hanya dalam situasi-situasi khusus sajalah bisa dimengerti kalo orang tidak melakukannya.

Menjadi suatu kewajiban; Sejak kecil kita sudah dibiasakan untuk melakukannya. Ketika masih kecil sebagian dari kita harus dikejar-kejar untuk mandi, tapi ketika menjadi dewasa kita merasakan itusebagai suatu kewajiban. Wajib di sini memang tidak berarti bahwa kalau tidak melakukan akan mendapat hukuman pihak tertentu, melainkan wajib demi kenyamanan diri kita sendiri. Maka ketika gerah, kita mandi. Ketika ngantuk, kita cuci muka. Ketika selesai kerja kotor, kita cuci kaki/tangan. Kita selalu ingin membersihkan diri demi kenyamanan hidup kita sendiri.

Menjadi ritual. Dengan melihat fungsi dasarnya yang sangat vital, kita dapat memahami kalau kemudian pencucian diri ini pun menjadi suatu ritual. Hampir semua agama/sistem kepercayaan mempunyai ritual sekitar pencucian diri. Dalam tradisi muslim kita mengenal ritual wudlu dan padusan. Dalam tradisi jawa kita mengenal siraman (saat midodareni, ruwatan dsb).

Bagi orang kristiani ritual pencucian diri itu paling tampak dalam upacara pembaptisan. Orang kristiani menerima baptisan pada awal perjalanan imannya. Ritual itu kita rayakan setiap kali secara lebih sederhana ketika kita menandai diri dengan air suci saat masuk gereja, saat kita menerima percikan air dsb. Namun ritual pencucian diri juga kita lakukan tidak hanya secara fisik karena kita tahu bahwa yang perlu dicuci bukan hanya badan. Bahkan ritual-ritual fisik itupun kita yakini sebagai sebuah simbol dan sarana pencucian batin.

Ritual pencucian batin. Dalam masa prapaskah kita mempunyai beberapa tradisi yang khas untuk pencucian batin: puasa, pantang, juga permenungan jalan salib kesengsaraan Kristus serta pengakuan dosa. Kita bisa saja memahami semua tradisi itu sebagai suatu kewajiban yang ditetapkan oleh gereja. Kesan yang muncul menjadi begitu formal: melakukan berarti benar/pahala, tidak melakukan berarti salah/dosa.

Kembali ke awal. Ketika menjadi suatu ritual, kadang suatu kegiatan dapat mengalami bias, seakan-akan menjadi suatu kewajiban yang datang dari luar. Orang bisa menjalankannya dengan suatu keterpaksaan, dan bukannya kebutuhan demi mendapatkan rasa nyaman bagi dirinya. Kalau kita kembali ke awal, yakni pada pengalaman dasar harian akan perlunya pencucian diri, maka kita dapat mengatakan bahwa masing-masing dari kita membutuhkan pencucian diri itu.

Ketika badan berkeringat dan menjadi gerah, kita butuh mandi. Demikian juga ketika hidup terasa tidak damai, ketika setiap langkah mendapati jalan buntu, ketika semangat hidup semakin meredup, ketika kasih terasa semakin menjauh, ketika harapan semakin tak tergapai, ketika bahkan setiap doa serasa tak berjawab, ketika .......... mungkin saatnya mengatakan: KITA MEMBUTUHKAN PENCUCIAN DIRI!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Rajin-rajinlah kita mencuci diri!!!!!

dari pikiran kotor, jahat, .......... ne yang utama dari kemalasan.... masalahe aku akhir2 ini sering malas, terutama dalam mengerjakan tugas2 kuliahku.....

Tuhan, bantulah aku mencuci diriku!!!!!

kira2 Tuhan akan menyarankan pake sabun apa yach?????

sabun KEJUJURAN,CINTAKASIH, dan ANTIMALAS.....

Anonim mengatakan...

ayooooo bersih..bersih...

biar g bauuukkk,ehehehe

hernindio99 mengatakan...

another hard posting... clean it up baby..yeah clean it up...yeahhh

Anonim mengatakan...

Iya.. kadang alur dari kewajiban itu sering melenceng ke kata yang namanya "keterpaksaan". yang tentunya ada hubugannya dengan kata "malas" juga.
Semoga Kaum Muda ndak terpaksa ketika harus membersihkan diri (bertobat) dari kesalahan dan dosanya.
Tuhan udah begitu baik, apa kita akan malas untuk "bersih2" diri?

Anonim mengatakan...

Weehh... menarik bgt... bersih... diri dengan cinta... Tobat kali yah...

owh y....
Mohon dukungannya teman-teman.. dlm Starone BlogContest...

info: http://www.mudikabongsari.co.cc

terimakasih...